Materi Pokok Grand Opening Sekolah Penerus Bangsa UNS 2016
Sekolah
Penerus Bangsa merupakan wadah bagi setiap mahasiswa Universitas Sebelas Maret
dalam mengembangkan softskili yang
dimiliki. Jujur saja, saya tidak mengikuti prosesi Grand Opening Sekolah Penerus Bangsa tahun ini karena bertepatan
dengan acara keluarga di desa saya. Tapi, saya mencoba untuk mencari tahu
materi apa yang diberikan selama tiga hari prosesi pembukaan SPB. Pada intinya, selama tiga hari pembukaan SPB
ada tiga materi utama yang diberikan oleh panitia. Setelah sampai di tempat pembukaan SPB 2016,
parasiswa diberitahu mengenai kontrak, aturan, dan tata tertib dalam SPB 2016.
Setelah itu, dilanjutkan dengan pemberian materi-materi inti. Materi pertama disampaikan oleh Mas Hasan Fahrozi,
dalam penjabaran yang diberikan, para siswa SPB diajarkan konsep penting untuk
mengenal lebih dalam mengenai bagaimana diri kita. Materi ini diberikan kepada
siswa SPB dengan tujuan agar setiap peserta didik dapat menempatkan dirinya
sesuai dengan kondisi di sekitarnya. Ada konsep analisa SWOT yang diaplikasikan
dengan bagaimana kita mengelola kepribadian diri kita. Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threat pada dasarnya dapat dikelola apabila kita menyadari
bagaimana kondisi kepribadian diri kita sendiri. Materi selanjutnya disampaikan
oleh Mas Edo, dalam materi kali ini disampaikan bagaimana seorang mahasiswa
berperan secara nyata dalam berkontribusi menyelesaikan problematika sosial
yang ada. Sikap tanggap dan peka menjadi tolok ukur utama agar seorang
mahasiswa bisa berperan aktif di masyarakat. Setidaknya seorang mahasiswa harus
dapat menjadi agent of change,kader
pemimpin (iron stock), pengendali
sosial, dan seorang yang bisa menggerakkan moral masyarakat ke arah yang lebih
baik. Materi terakhir yang menjadi penutup dalam rangkaian grand opening SPB adalah materi tentang kepenulisan. Pembicara yang
menyampaikan materi ini adalah Mas Dika. Dalam ujaran yang disampaikan, setidaknya
ada beberapa kategori sebuah tulisan dapat dikatakan tulisan yang baik, hal itu
adalah mudah dimengerti, komunikatif, sesuai konteks dan kebutuhan, serta
memenuhi standar etika dan keadilan. Dalam pembukaan acara SPB ini, tiga materi
yang telah saya jelaskan di atas menjadi dasar yang utama dalam rangkain
pelaksanaan kegiatan SPB selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar