Jumat, 23 September 2016

Materi Pokok Grand Opening Sekolah Penerus Bangsa UNS 2016

Sekolah Penerus Bangsa merupakan wadah bagi setiap mahasiswa Universitas Sebelas Maret dalam mengembangkan softskili yang dimiliki. Jujur saja, saya tidak mengikuti prosesi Grand Opening Sekolah Penerus Bangsa tahun ini karena bertepatan dengan acara keluarga di desa saya. Tapi, saya mencoba untuk mencari tahu materi apa yang diberikan selama tiga hari prosesi pembukaan SPB.  Pada intinya, selama tiga hari pembukaan SPB ada tiga materi utama yang diberikan oleh panitia. Setelah sampai di tempat pembukaan SPB 2016, parasiswa diberitahu mengenai kontrak, aturan, dan tata tertib dalam SPB 2016. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemberian materi-materi inti. Materi pertama disampaikan oleh Mas Hasan Fahrozi, dalam penjabaran yang diberikan, para siswa SPB diajarkan konsep penting untuk mengenal lebih dalam mengenai bagaimana diri kita. Materi ini diberikan kepada siswa SPB dengan tujuan agar setiap peserta didik dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi di sekitarnya. Ada konsep analisa SWOT yang diaplikasikan dengan bagaimana kita mengelola kepribadian diri kita. Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threat pada dasarnya dapat dikelola apabila kita menyadari bagaimana kondisi kepribadian diri kita sendiri. Materi selanjutnya disampaikan oleh Mas Edo, dalam materi kali ini disampaikan bagaimana seorang mahasiswa berperan secara nyata dalam berkontribusi menyelesaikan problematika sosial yang ada. Sikap tanggap dan peka menjadi tolok ukur utama agar seorang mahasiswa bisa berperan aktif di masyarakat. Setidaknya seorang mahasiswa harus dapat menjadi agent of change,kader pemimpin (iron stock), pengendali sosial, dan seorang yang bisa menggerakkan moral masyarakat ke arah yang lebih baik. Materi terakhir yang menjadi penutup dalam rangkaian grand opening SPB adalah materi tentang kepenulisan. Pembicara yang menyampaikan materi ini adalah Mas Dika. Dalam ujaran yang disampaikan, setidaknya ada beberapa kategori sebuah tulisan dapat dikatakan tulisan yang baik, hal itu adalah mudah dimengerti, komunikatif, sesuai konteks dan kebutuhan, serta memenuhi standar etika dan keadilan. Dalam pembukaan acara SPB ini, tiga materi yang telah saya jelaskan di atas menjadi dasar yang utama dalam rangkain pelaksanaan kegiatan SPB selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar