RESUME
MATERI MOVING CLASS #1
SEKOLAH
PENERUS BANGSA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2016
Kegiatan
mocas pertama ini diselenggarakan di Aula Fakultas Teknik Universitas Sebelas
Maret pada Minggu, 25 Maret 2016. Acara dimulai dengan presensi siswa dan
kegiatan ice breaking sembari
menunggu pembicara menyiapkan diri.
Pada
sesi pertama, diusunglah gagasan diskusi mengenai Ekonomi Kerakyatan. Pada awal
sesi pembicara mengemukakan materi mengenai praktek pelaksanaan ekonomi kreatif
dan ekonomi syariah di kalangan masyarakat melalui kegiatan koperasi dan wadah
BMT (Baitul Maal wat Tamwil). Pembicara pada
sesi ini adalah Ibu Mursidah Rambe, salah seorang pioneer yang mendirikan BMT
Beringharjo. Berikut ini beberapa materi pokok yang disamaikan pada sesi ini :
1.
Ekonomi kerakyatan adalah sebuah sistem
ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat. Dimana ekonomi rakyat
sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh rakyat
kebanyakan yang dengan secara swadaya mengelola sumberdaya ekonomi apa saja
yang dapat diusahakan dan dikuasainya, yang selanjutnya disebut sebagai Usaha
Kecil dan Menegah (UKM) terutama meliputi sektor pertanian, peternakan,
kerajinan, makanan, dsb., yang ditujukan terutama untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya dan keluarganya tanpa harus mengorbankan kepentingan masyarakat
lainnya.
2.
Tujuan utama dari pelaksanaan ekonomi
kerakyatan adalah untuk membangun negara yang berdikari secara ekonomi, yang
berdaulat secara politik, serta memiliki berkepribadian yang berkebudayaan.
3.
Ciri pokok dari perekonomian kerakyatan
adalah terlibatnya rakyat secara langsung dalam mengelola sumber daya yang ada
di suatu negara.
4.
BMT (Baitul Maal Wat Tamwil =
Balai Usaha Mandiri Terpadu) adalah lembaga keuangan mikro yang dioperasikan
dengan prinsip bagi hasil, menumbuh kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil,
dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum
fakir miskin.
5.
Pendirian BMT Beringharjo
dilatarbelakangi karena keedulian Ibu Mursidah Rambe dan rekan-rekannya terhadap para pedangan
pasar yang senantiasa terjerat utang kepada rentenir dengan bunga yang sangat
besar.
6.
Diharakan
dengan berdirinya koperasi dalam wadah BMT, nasib kelangsungan pedagang dan
masyarakat kecil dapat semakin membaik terutama di bidang ekonomi dan
kesejahteraannya.
7.
Sistem
BMT dijalankan dengan prinsip ekonomi syariah yaitu sistem ekonomi yang
bersumber dari wahyu yang transendental (Alquran dan Hadist) dan sumber
interpretasi dari ajaran nilai-nilai Islami.
8.
Meskipun
bersumber dari ajaran agama Islam, namun BMT dan ekonomi syariah dapat
diterapkan kepada semua masyarakat dengan berbagai macam agama.
9.
Goal
utama yang diharapkan dengan keberlangsungan BMT ini adalah untuk menjadikan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat terutama masyarakat kalangan bawah
semakin meningkat dan kepengetahuan masyarakat mengenai ekonomi yang baik dan
sesuai dengan kepribadian bangsa semakin membaik.
Sesi
selanjutnya, pembicara yang didatangkan oleh panitia adalah Bapak Roesmendya
Yudha, seorang aktivis sosial dan ahli dalam bidang kemasyarakatan. Materi yang
diusung dalam sesi ini adalah mengenai Organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI)
sebagai Organisasi Penggerak dan Bagaimana Cara Meneruskan Perjuangan dari SDI
ini. Pokok-pokok materi yang disampaikan pada sesi ini antara lain :
1.
Sarekat Dagang Islam (SDI) sebenarnya
merupakan organisasi penggerak utama bagi kebangkitan bangsa Indonesia, hal ini
dibuktikan dengan beberapa fakta di bawah ini :
a. Sarekat
Dagang Islam didirikan pada tanggal 16 Oktober 1905 oleh Haji Samanhudi di
Surakarta, jauh lebih dulu dibanding Boedi Oetomo tahun 1908.
b. Sarekat
Dagang Islam anggotanya merangkul semua golongan masyarakat (terutama pedagang)
sedangkan Boedi Oetomo keanggotaannya cenderung hanya pada golongan tertentu
saja dalam masyarakat.
c. Sarekat
Dagang Islam berkembang pesat hampir di berbagai wilayah nusantara, sedangkan
Boedi Oetomo hanya berpusat di Jawa dan Bali.
2.
Sarekat Dagang Islam merupakan bukti
konkret bahwa sudah sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia ingin memajukan
perekonomian dan kesejahteraan lepas dari tangan penjajah, hal ini relevan
dengan keadaan Indonesia dewasa ini. Dengan semangat dari Sarekat Dagang Islam,
kita sebagai generasi penerus bangsa harus memikirkan aksi nyata melalui
perbuatan dan karya kita untuk melepaskan perekonomian Indonesia dari
cengkeraman kapitalis.
Itulah
materi pokok dari kegiatan mocas pertama, setelah kedua materi tersampaikan
dengan baik kepada siswa SPB UNS 2016, para siswa mengisi kembali presensi
kehadiran dan dilanjutkan dengan penutupan acara.